Senin, 22 Oktober 2018

MEMAKNAI SUMPAH PEMUDA

Sumpah Pemuda merupakan tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia dan sekaligus  merupakan kristalisasi semangat para pemuda untuk menegakkan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Sumpah Pemuda juga merupakan Keputusan Kongres Pemuda Ke-2 yang diselenggarakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928 di Batavia, sekarang menjadi disebut Jakarta.
Keputusan tersebut menegaskan bahwa cita-cita akan ada tanah air Indonesia, bangsa Indonesia, dan bahasa Indonesia keputusan tersebut diharapkan menjadi asas bagi setiap perkumpulan kebangsaan Indonesia dan agar disiarkan dalam surat kabar dan dibacakan dalam rapat perkumpulan organisasi.
Dalam memaknai hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2018 secara nasional terdapat nilai-nilai utama yang menjadi penekanan sesuai dengan kondisi bangsa dan negara Indonesia dewasa ini. Sebagai contoh, karakter toleransi dan cinta damai menjadi sangat penting untuk lebih ditonjolkan karena kemajemukan bangsa dan negara, baik agama, etnis,  maupun bahasa yang digunakan sehari-hari. Nilai kejujuran dan tanggung jawab sangat urgen di saat bangsa ini tengah menghadapi berbagai kasus korupsi, baik korupsi yang dilakukan oleh eksekutif, legislatif, yudikatif maupun para pengusaha pemberi suapnya. Nilai disiplin menjadi sangat penting karena bangsa ini terkenal memiliki mentalitas budaya kurang disiplin. Terlebih apabila dibandingkan dengan negara-negara tetangga kita. Nilai peduli dan suka menolong menjadi sangat perlu  dikembangkan di saat berbagai musibah bencana alam yang melanda Indonesia dan menelan banyak korban, baik gempa di Lombok, Sulawesi Tengah maupun banjir di Medan.
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (2017a) menurut hemat penulis sangat relevan dengan kondisi bangsa dewasa ini, yakni dengan cara mengidentifikasi lima nilai utama karakter yang saling berkaitan dalam membentuk jejaring nilai yang perlu dikembangkan sebagai prioritas, yaitu nilai karakter religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan nilai karakter integritas. Uraian kelima nilai utama karakter bangsa yang dimaksud sebagai berikut:
Pertama,nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Nilai karakter religius ini meliputi tiga dimensi relasi sekaligus, yaitu hubungan individu dengan Tuhan, individu dengan sesama, dan individu dengan alam semesta (lingkungan). Nilai karakter religius ini ditunjukkan dalam perilaku mencintai dan menjaga keutuhan ciptaan. Subnilai religius antara lain: Cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerjasama antar pemeluk agama dan kepercayaan, antibuli dan kekerasan, persabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih. 
Kedua, nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Subnilai nasionalis antara lain: Apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku dan agama.
Ketiga, nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan menggunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Subnilai mandiri antara lain: Etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajara sepanjang hayat (long live education).
Keempat, nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat kerjasama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/ pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan. Subnilai gotong royong antara lain: menghargai, tolong menolong, solidaritas, empati, anti diskrimanasi, anti kekerasan dan sikap kerelawanan.
Kelima, nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari periilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral). Karakter integritas meliputi: Sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran. Subnilai integritas antara lain: Kejujuran, cinta pada kebenaran, setia, komitmen moral, anti korupsi, keadilan, tanggung jawab, keteladanan, dan menghargai martabat individu (terutama pengandang distabilitas).
Mudah-mudahan dengan memperingati hari Sumpah Pemuda Ke-90 para pemuda memiliki tiga komponen karakter yang baik yakni, mengetahui kebaikan (knowing the good); mencintai atau menginginkan kebaikan (loving or desiring the good) dan;  melakukan kebaikan (acting the good). *** Semoga***.